Palembang | rknnews.com – Beredarnya pemberitaan di media terkait dana saksi partai PBB di salah satu TPS yang menyebutkan telah digelapkan Pengurus DPC kota Palembang dan DPW Sumsel. Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Armansyah didampingi Sekretaris DPW PBB Sumsel, Chandra Darmawan, Ketua Bapilu DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sumatera Selatan (Sumsel), Karyono dan Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Palembang, Ade Victoria menegaskan berita yang beredar itu tidak benar.
“Jadi pemberitaan yang beredar beberapa waktu lalu tepatnya Selasa (5/3/2024) tidaklah benar karena berita tersebut berbeda dengan konfirmasi kami karena pada hari Senin (4/3/2024) mereka sudah konfirmasi ke kami dan pada hari Selasa (5/3/2024) terbitlah berita ini kemudian pada hari Rabu (6/3/2024) mereka menghubungi kami ingin merapat ke DPW PBB, berhubung saya dan pak Hasan pada saat itu menjadi saksi rapat pleno di KPU sehingga kami belum bisa bertemu dan Alhamdulillah pada hari Jumat (8/3/2024) bertemu dengan mereka dan mereka juga mengakui bahwa mereka tidak tau menau karena sumbernya bukan dari mereka dan mereka hanya menerbitkan rilis berita,” tegasnya, Senin (11/3/2024) di kantor DPW PBB Sumsel.
Sementara itu, Ketua DPC PBB kota Palembang Ade Victoria menambahkan saat dikonfirmasi pada Senin (4/3/2024) terkait dana saksi PBB kota Palembang bahwa DPC PBB kita Palembang hanya divalidasi datanya untuk saksi sekitar 60%.
“Kami jelaskan pada saat itu bahwa saksi-saksi PBB ini adalah saksi yang direkomendasikan oleh para caleg berdasarkan sistem yang telah ditetapkan oleh DPP PBB dan itupun melalui verivikasi dan validasi data. Banyak juga saksi partai yang tidak lolos verifikasi sekitar 60%. Mengenai pemberitaan ini kita sudah bertemu pada hari Jumat (8/3/2024), bahwa ini miss komunikasi dari berita tersebut dan Alhamdulillah sudah clear,” ungkap Ade.
Ketika ditanya terkait video yang beredar yang tampak kedua wartawan terkesan diintimidasi dan dicecar berbagai pertanyaan, Ketua Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum PBB Sumsel Hasan mengatakan pihaknya hanya mengkonfirmasi berita yang diterbitkan.
“Kita tidak melakukan intimidasi, kita sangat menghargai profesi wartawan, walaupun di video tampak seperti diintimidasi. Kami tegaskan sekali lagi tidak ada intimidasi, wartawan sudah kami anggap sebagai mitra kami,” tutupnya.
(AN)