Palembang | Puluhan massa aksi LSM Lembaga Pemantau Korupsi Nasional (LPKN) menggelar aksi damai didepan halaman Mapolda Sumsel, Selasa (14/1/2025).
Kedatangan massa aksi tersebut sebagai bentuk dukungan kepada kinerja Polda Sumsel dalam menindaklanjuti laporan dari masyarakat terkait beberapa kasus.
Pada aksi hari ini massa LKPN mendesak Polda Sumsel melalui Kasubdit Tipidkor untuk turun ke Ogan Komering Ulu (OKU) melakukan audit investigasi terkait anggaran dana BOS dan PSB diduga tidak sesuai realisasi adanya dugaan manipulasi anggaran dana BOS terkait pengeluaran SMKN 3 OKU dengan rincian total dana BOS selama 5 tahun berjumlah Rp. 10.975.137.600,- dan Dana PSB dengan rincian total selama 5 tahun berjumlah Rp. 5.176.500.000,- . Jika dijumlahkan Dana BOS dan Dana PSB semuanya berjumlah Rp. 16.151.637.600,-.
Selain itu, LKPN mendesak untuk menindaklanjuti kasus dugaan pungli Uji Kompetensi siswa kelas XII sebesar Rp.300.000,- per anak.
Dalam hal ini, Kanit Subdit III Tipidkor, Kompol Hamzah mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut.
“Berdasarkan laporan dari masyarakat semua yang disampaikan pada aksi hari ini akan kita tindaklanjuti sesuai dengan prosedur,” singkatnya.
Sementara itu, Koordinator aksi, Feriyandi, SHDM meminta Polda Sumsel memeriksa SMKN 3 OKU yang diduga mengelola dana BOS yang tidak sesuai dan melakukan dugaan pungli uji kompetensi siswa. “Kita minta untuk ditindaklanjuti, karena Kepala Sekolah ini kebal hukum,” pungkasnya.