Hampir Rusuh, Massa GRANSI Tuntut Kajati Sumsel Mundur

Palembang | rknnews.com

HAMPIR rusuh, ratusan massa mendatangi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan membawa spanduk bertuliskan “Tuntut Mundur Kajati Sumsel DR Yulianto”.

Bacaan Lainnya

Aksi damai yang digelar pada hari Kamis tanggal 11 Juli 2024 di halaman depan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan tepatnya Pukul 9.30 WIB hingga pukul 14 -00 bertensi tinggi. Orasi demi orasi disampaikan oleh orator dari beberapa lembaga yang mendukung LSM GRANSI.

Drs Dasrih Ketua LSM Galaksi menyampaikan kalau Kejaksaan Tinggi tidak serius melakukan pemberantasan korupsi karna terbukti ratusan laporan LSM GRANSI dan LSM lainnya tidak ditindak lanjuti oleh Kejaksaan Tinggi.

Kemudian M. Isa SE mm mengatakan kalau Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan tidak berani bekerja secara profesional. “Kalau mereka berani bekerja secara profesional ayo kita adu argumen di satu meja dan kita gelar perkara,” tegas M. Isa dalam Orasinya.

Begitu pula yang disampaikan oleh Mukri AS Sos.i MSi mengatakan, setidaknya Kejaksaan Tinggi dalam menyikapi laporan LSM secara profesional jangan menelaah saja. “Mencapai tahunan dan kata- kata yang diucapkan sepanjang tahun hanya itu saja,” ujar Mukri.

Berbeda dengan Pasaribu, orator ke 4 bahwa penyidikan adalah kewenangan Kejaksaan bukan kewenangan LSM jadi data tambahan dan pendukung bukan kewajiban LSM.

Suhu mulai memanas ketika orasi di sampaikan oleh Supriyadi.
Supriadi dengan lantang mengatakan kalau Jaksa Kejati Sumsel pembohong. Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan dipenuhi jaksa pembohong selalu berjanji manis tapi palsu. “Maka dari itu kami meminta agar Kajati yang menemui kami untuk menjamin seluruh laporan kami akan ditindak lanjuti,” tegas Supriyadi.

Disela-sela panasnya suasana, Kajati Sumsel DR. Yulianto turun dari mobilnya berjalan guna mendatangi kantornya, sedangkan mobil tidak bisa masuk karna jalan diblokir massa. ditengah perjalanan, Kajati Sumsel diteriaki oleh massa. “Hidup doktor Yulianto”. Tapi sayang tak punya etika.

Saat negosiasi yang alot tiba-tiba datang Jaksa bernama Poan Siahaan, bukan meredam suasana namun justru memancing emosi demonstran dan hampir terjadi keributan dan baku hantam. untung saja ada pihak kepolisian yang merelai.

Saat di wawancarai wartawan usai jumpa dengan asisten Pidana Khusus, Supriyadi mengatakan akan menurunkan massa dalam waktu dekat. “Kita akan turunkan massa lebih banyak lagi dan akan kita lumpuhkan Kejaksaan Tinggi Sumsel serta kita akan robohkan kesombongan DR. Yulianto,” pungkasnya.*

Pos terkait