Palembang | rknnews.com
KETUA DPRD Sumsel, Dr Hj RA Anita Noeringhati, SH, MH, memberikan pernyataan tegas mengenai kemungkinan dirinya maju sebagai Calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan mendampingi Mawardi Yahya dalam Pemilihan Gubernur mendatang.
Dalam wawancara setelah Rapat Paripurna HUT Sumsel ke-78, Anita mengungkapkan langkah-langkah yang telah diambil untuk mencapai tujuan tersebut.
Anita mengkonfirmasi bahwa dirinya dan Mawardi Yahya telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Pertemuan ini membahas kemungkinan koalisi antara keduanya dalam pemilihan mendatang. “Insya Allah, kami dengan Pak Mawardi kemarin sudah sowan ke Ketua Umum bagaimana kami bisa berkoalisi dan hanya satu hal yaitu sosialisasi terhadap hal itu,” ujar Anita.
Menurut Anita, langkah mereka selanjutnya tergantung pada rekomendasi dari Partai Golkar. Dia menegaskan bahwa jika mendapatkan rekomendasi tersebut, deklarasi akan segera dilakukan. “Dan kalau emang Allah berkehendak kami mendapatkan rekomendasi, kami akan segera deklarasi,” tambahnya.
Lebih jauh, Anita menyatakan harapannya agar partisipasinya dalam pemilihan ini dapat menginspirasi lebih banyak perempuan untuk terjun ke dunia politik. “Karena saya sudah menjadi ketua DPRD pertama. Semoga kedepan akan ada tokoh-tokoh perempuan yang akan muncul,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Keikutsertaan Anita Noeringhati dalam bursa Cawagub Sumsel menambah dinamika politik di Sumatera Selatan. Dia dikenal sebagai tokoh perempuan yang berpengaruh dan memiliki pengalaman panjang dalam dunia politik dan pemerintahan.
Mawardi Yahya, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumsel, dianggap sebagai calon kuat untuk meneruskan kepemimpinan di provinsi tersebut. Dukungan dari Partai Golkar tentu menjadi faktor krusial dalam menguatkan posisinya dalam kontestasi politik ini.
Rencana deklarasi pasangan Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati ini juga diharapkan dapat memperkuat basis dukungan Partai Golkar di Sumatera Selatan. Partai ini memiliki sejarah panjang dalam dunia politik Indonesia dan dikenal memiliki basis massa yang solid di provinsi ini.
Sejumlah kalangan menyambut baik wacana ini dan melihatnya sebagai langkah strategis bagi Partai Golkar untuk mempertahankan pengaruhnya di Sumsel. Dukungan kepada Anita sebagai tokoh perempuan juga dianggap sebagai langkah maju dalam upaya memperkuat peran perempuan di dunia politik.
Namun, tantangan tetap ada. Persaingan politik di Sumsel selalu ketat dengan banyak kandidat kuat yang siap bertarung. Deklarasi pasangan Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati tentu akan mengubah peta politik dan menarik perhatian berbagai kalangan.
Kini, masyarakat Sumsel menunggu keputusan resmi dari Partai Golkar. Jika rekomendasi diberikan, deklarasi resmi akan segera dilakukan, menandai dimulainya kampanye politik yang diharapkan berlangsung dengan demokratis dan penuh semangat.*